Sepanjang 2014-2019 sudah ada 78 bank yang melakukan merger menjadi hanya 24 bank. Dari total 1.593 BPR yang ada saat ini, sebanyak 722 bank di antaranya belum memenuhi ketentuan modal inti minimum, yakni Rp 6 miliar. Rinciannya, 374 bank memiliki modal inti di bawah Rp 3 miliar dan 348 bank yang memiliki modal di kisaran Rp 3-6 miliar.Terdapat beberapa jenis bank yang tumbuh di Indonesia, salah satunya adalah Bank Perkred-itan Rakyat (BPR). Salah satu BPR terbesar yang berdiri di Indonesia adalah BPR X. Dalam menjalankan fungsi intermediasi, bank rentan terhadap risiko. Oleh ka-rena itu agar bank lancar dalam menjalankan tugasnya, perlu dilakukan pengelolaan risiko yang tepat. BPR dengan aset jumbo ini memiliki peluang yang lebih besar bila melakukan IPO. Berikut daftarnya: 1. BPR Eka Bumi Artha asal Kota Bumi, Lampung dengan total aset sebesar Rp 9,22 triliun. Dengan realisasi pembiayaan sebesar Rp 4,54 triliun dan himpunan DPK senilai Rp 7,91 triliun. 2.
Salah satu bank dengan nilai aset terbesar di Indonesia, Bank CIMB Niaga tercatat menawarkan suku bunga deposito menarik per April 2023. (LPS) mempublikasikan bahwa mereka hanya menjamin bank-bank yang menerapkan suku bunga simpanan maksimal 4,25% untuk bank umum, 6,75% untuk BPR dan 2,25% untuk deposito dalam bentuk valas. Ini artinya
Selain BPR Eka Bumi Artha, BPR beraset jumbo lainnya adalah BPR Karyajatnika Sadaya (BPR KS) dari Kota Bandung, Jawa Barat. Per September 2015 aset BPR KS tercatat Rp4,47 triliun. Dengan kepemilikan aset sebesar itu, BPR KS menjadi BPR terbesar kedua di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan daftar alamat kantor pusat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional. Sesuai fungsinya, BPR Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. nSSH.